Saturday, July 5, 2008

Anak dengan dua bahasa (bilingual)

Di Indonesia, jumlah anak-anak yang berkomunikasi dengan dua bahasa sekarang meningkat banyak, terutama di Jakarta di mana sekolah-sekolah internasional lebih mengutamakan bahasa asing (bahasa Inggris atau Mandarin) untuk digunakan di lingkungan sekolah. Beberapa tips berikut bisa membantu dalam mengajar anak bilingual.

Yang perlu diketahui :
  • Anak-anak yang mempelajari dua atau lebih bahasa kemungkinan memerlukan waktu lebih lama untuk mulai bisa bicara dan mengembangkan kemampuan bahasa yang menyeluruh. Tapi hasil akhirnya adalah mereka mengerti kebudayaannya sendiri, meningkatkan rasa percaya diri, rasa komunikasi yang lebih besar, dan bisa jadi mempunyai kemampuan berpikir yang lebih kompleks (Rosenberg, 2002)
  • Lebih awal anak belajar kedua bahasa, lebih mudah baginya untuk mempelajari masing-masing bahasa dan mendapatkan aksen yang alami. Semakin besar usia anak, semakin sulit baginya untuk menguasai bahasa tersebut dengan lancar.
  • Dari pada tiba-tiba mengajarkan dan berusaha membuat anak berbicara bahasa lain, lebih baik pelan-pelan memperkenalkan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari dengan mencampurkannya dalam aktivitas harian.

Tips :

Ada banyak cara untuk membuat anak mengenal dua atau lebih bahasa. Pilihlah metode yang sesuai dengan gaya hidup anak dan lihat bagaimana dia merespon.
  • Lingkungan : Gunaka bahasa Indonesia di rumah dan bahasa Inggris/Mandarin di sekolah
  • Pembicara : Ibu bisa berbicara bahasa Indonesia sedangkan Ayah berbicara bahasa Inggris/Mandarin kepada anak
  • Hari: Gunakan bahasa Inggris pada hari senin, bahasa Indonesia pada hari Selasa, dan seterusnya.
  • Jam: Anak mendengar dan berbicara bahasa Indonesia pada pagi hari dan berbicara bahasa Inggris di malam hari.
  • Aktivitas bersama : Gunakan bahasa Inggris di rumah dan sekolah, sedangkan bahasa Indonesia untuk kegiatan sosial yang lain misalnya ke lingkungan/kelompok agama atau saat mengunjungi saudara lain.

Hal lain yang perlu diingat :
  • Konsisten : gunakan satu bahasa pada satu waktu daripada menggunakan dua atau lebih bahasa pada satu kalimat/percakapan yang sama. Pada usia anak-anak mungkin tidak masalah untuk mencampur-adukkan bahasa selama proses belajar. Tetapi orang dewasa harus memberi contoh tiap bahasa secara terpisah untuk membantu anak membedakan antara masing-masing bahasa
  • Beri banyak kesempatan pada anak untuk menggunakan bahasa tersebut. Semakin sering digunakan, semakin lancar dia menggunakan dan mengerti bahasa tersebut. Misalnya, jika anak lebih banyak menggunakan bahasa Inggris dibanding bahasa Mandarin, bisa dipastikan anak akan lebih lancar berbicara bahasa Inggris. Jadi buatlah keseimbangan antar kedua bahasa.
  • Pelan/lambat. Cobalah untuk tidak berbicara terlalu cepat. Ini tidak hanya berlaku untuk orang tua. Anak akan lebih mudah mendapat kosa kata dari apa yang mereka dengar jika Anda berbicara lebih lambat.
  • Buatlah sesederhana mungkin. Gunakan bahasa yang anak dapat mengerti. Jika anak menggunakan 1-2 suku kata pada saat yang bersamaan (misalnya “kue!”), cobalah memberi contoh dengan 2-3 kalimat (misalnya “Mau kue?” atau “Ambil kuenya”). Selain itu, contoh kalimat akan berguna untuk aktivitas sehari-harinya.
  • Waktu bercerita. Bacakan buku dengan masing-masing bahasa untuk membantu anak mengembangkan kemampuan membaca sambil menambah kosa kata, membangun kalimat, mengerti pengucapan kata, dan belajar tentang kebudayaan yang berhubungan dengan cerita.

Evaluasi dua bahasa/bilingual :

Berikut ada beberapa panduan untuk terapis wicara, tentunya disesuaikan dengan masing-masing anak. Terapis wicara bisa menyesuaikan program terapi yang spesifik untuk memenuhi kebutuhan anak setelah melalui proses evaluasi/screening awal.
  • Keterlambatan bicara hanya pada satu bahasa. Pada kasus ini, anak lebih banyak berada pada lingkungan bahasa tertentu dibanding bahasa satunya, sehingga lebih lancar. Anak seperti ini tidak membutuhkan pelayanan terapi wicara khusus, tetapi membutuhkan lingkungan di mana anak bisa mendengar dan mempraktekkan bahasa kedua lebih banyak/sering.
  • Sedikit keterlambatan bicara pada kedua bahasa. Jika keterlambatan ini berpusat pada kosa kata, anak juga mungkin tidak memerlukan terapi wicara khusus. Dengan kata lain, terapis bisa mengasumsikan bahwa keterlambatan ini adalah yang biasa terjadi pada orang yang baru mempelajari bahasa asing.
  • Keterlambatan yang sangat jelas pada kedua bahasa. Kasus seperti ini membutuhkan intervensi. Anak kemungkinan mengalami Disfungsi bahasa (language disorder) jika dia mengalami kesulitan mempelajari masing-masing bahasa (bukan hanya bahasa kedua)

Masih penasaran?

Jika orang tua merasa kuatir akan perkembangan bicara dan bahasa anak, jangan ragu untuk menghubungi seorang Terapis Wicara. Layanan terapi wicara bisa ditemukan di klinik-klinik terapi dan tumbuh kembang. Seorang terapis wicara bisa menentukan apakah benar/tidak terjadi keterlambatan bahasa. Jika mau, walaupun tidak terlalu perlu, carilah terapis wicara bilingual (dua bahasa). Selama terapis wicara monolingual (satu bahasa) bekerja bersama seorang penerjemah (jika anak berbicara dalam bahasa yang tidak dikuasai terapis), terapis tetap bisa menangkap gambaran yang akurat tentang kemampuan anak tersebut dalam kedua bahasa. Penerjemah sendiri harus familiar dengan bahasa/dialek yang biasa dipakai dalam

keluarga, kalau tidak hasil test mungkin bisa menyesatkan.

Keluarga harus membuat keputusan yang berdasarkan informasi yang benar tentang apakah perlu mengajarkan anak-anak mereka dalam dua bahasa. Mengerti kelebihan dan manfaat mempelajari banyak bahasa mungkin bisa membantu membentuk masa depan anak-anak kita.

Referensi :
Roseberry-McKibbin, C., (1994). Assessment and Intervention for Children With Limited English Proficiency and Language Disorders: American Journal of Speech-Language Pathology, v. 8, p. 77-88.

De Houwer, A., (May 2002). Two or More Languages in Early Childhood: Some General Points and Practical Recommendations
http://www.cal.org/ericcll/digest/earlychild.html

Rosenberg, M., (May 2002). Raising Bilingual Children,
http://www.aitech.ac.jp/~iteslj/Articles/Rosenberg-Bilingual.html



______________________________________________________
Website : www.angelswing.or.id Telp. 021-54350166, 0818-08642642.
Angel's Wing melayani
Terapi Okupasi, Sensory Integration SI, Behavior, Physiotherapy, Orthopedagog (Kesulitan belajar khusus), Layanan Psikologi Umum (Test IQ, Minat Bakat, dll), dan Terapi Wicara (speech delay, post operasi celah bibir dan langit-langit/cleft, cadel, gagap).


No comments: