Friday, July 25, 2008

Penyebab dan penyembuhan gagap pada anak-anak

Bagaimana saya tahu jika anak saya gagap?

Pada anak-anak adalah hal yang biasa jika bicara tidak lancar (ada jeda, mengulang-ulang, penambahan kata, atau perpanjangan suatu kata/bunyi/frase). Sebenarnya, sekitar 5% anak mengalami kegagapan pada saat tertentu masa perkembangannya, biasanya saat usia pra sekolah (sebelum sekolah). Adalah normal juga bagi anak jika ia maju mundur di antara waktu bicara lancar dan tidak lancar. Kadang-kadang, hal ini bisa terjadi oleh sebab yang tidak pasti, namun sering ini terjadi ketika anak terlalu gembira, capek, atau terburu-buru bicara.

Jumlah ketidaklancaran yang terjadi saat anak bicara adalah bukanlah merupakan faktor penting dalam memutuskan apakah anak gagap. Secara umum, tergagap pada 10 buah kata dari 100 kata mungkin mengindikasikan anak mengalami kesulitan. Namun banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan, sehingga hanya terapis wicara terlatih yang dapat mendiagnosa dan membantu masalah gagap ini.


Apa penyebab bicara gagap?

Masih banyak yang belum diketahui dari masalah ini, tapi para ahli setuju penyebabnya bisa merupakan kombinasi berbagai faktor.

Pertama, genetika dipercaya mempunyai peranan karena gagap cenderung menurun dalam keluarga. Kebanyakan anak yang gagap mempunyai anggota keluarga yang juga gagap atau gagap sewaktu kecil.

Kedua, faktor perkembangan juga memberi kontribusi. Selama masa pra sekolah, fisik, kognitif, sosial/emosional, dan kemampuan bicara-bahasa anak berkembangan dengan sangat pesat. Perkembangan yang pesat ini bisa menimbulkan kegagapan pada anak yang terpengaruh oleh hal ini. Karena itulah biasanya gagap terjadi pada usia pra sekolah.

Ketiga, faktor lingkungan bisa mempengaruhi. Contohnya perilaku dan harapan orang tua, lingkungan bicara dan bahasa anak, dan kejadian-kejadian yang menegangkan. Ini tidak berarti orang tua melakukan sesuatu yang salah. Sering kali faktor-faktor ini tidak mempengaruhi anak yang memang tidak gagap, tapi bisa menimbulkan kegagapan pada anak yang memang mempunyai kecenderungan untuk itu.

Terakhir, rasa takut anak dan kekuatiran akan gagap bisa menyebabkan hal ini berlanjut dan bahkan memburuk.


Bagaimana memperlakukan dan membantu masalah gagap pada anak?

Sistem yang banyak dipakai terapis wicara untuk anak kecil yang gagap adalah program pelancaran bicara (fluency-shaping program). Dalam program ini, fokusnya adalah meningkatkan produksi kata-kata lancar pada anak. Ini dilakukan dengan membuat anak bicara satu suku kata atau kata dengan lambat dan rileks. Jumlah kata-kata ini kemudian pelan-pelan ditingkatkan sampai anak bisa bicara satu kalimat. Proses ini bisa berlangsung mulai dari beberapa minggu hingga 6 bulan atau lebih. Adalah lebih baik jika orang tua bisa mengikuti sesi terapi sehingga mereka bisa belajar menggunakan pendekatan yang sama di rumah.


Apa yang bisa dilakukan di rumah?

Ada banyak hal yang bisa dilakukan (dan tidak dilakukan) untuk membantu anak Anda, di antaranya :

  • Yang paling penting adalah Anda juga memperlambat kata-kata Anda ketika sedang berbicara dengan anak. Bicaralah dengan sederhana, kalimat yang pendek, sedikit jeda sebelum merespon anak.
  • Gunakanlah waktu beberapa menit setiap hari untuk berbicara dengan anak dalam keadaan santai dan suasana rileks.
  • Sementara Anda bicara, pastikan Anda mendengar apa yang dikatakan oleh anak tanpa menginterupsi atau menyelesaikan kalimat untuknya. Adalah sangat penting anak tahu bahwa Anda mengerti apa yang dikatakannya.
  • Cobalah untuk memperlambat pola hidup dalam rumah, untuk meminimalkan tingkat keterburu-buruan.
  • Ketika anak menemui kesulitan bicara, Anda boleh berkata padanya “Kamu kesulitan mengeja kata itu ya..”. Tapi jangan dikoreksi terlalu sering karena anak malahan akan mempunyai kesadaran (conscious) akan hal ini (gagap) dan bisa memperburuk.
  • Anak bisa merasa lebih nyaman mengenai pembicaraannya jika Anda kadang-kadang menyisipkan sedikit ketidaklancaran pada kata-kata Anda sendiri.
  • Hindari menanyakan anak Anda dan jangan pernah memaksa anak bicara di depan orang lain jika anak tidak mau.
  • Penting juga untuk memberi tahu semua orang yang mempunyai kontak dengan anak mengenai berbicara lambat dan santai ketika berbicara dengannya. Orang-orang ini bisa jadi semua anggota keluarga, guru, dll.

Akankah anak saya bisa sembuh gagap?

Sekitar 80% anak yang gagap akhirnya berhenti, bahkan tanpa perawatan khusus. Dengan terapi, 97% dari seluruh anak yang gagap sembuh, jadi perawatan ini sangat efektif pada anak-anak. Tanyalah kepada terapis wicara yang berpengalaman dalam masalah gagap untuk mengevaluasi anak dan memberi opini apakah sang anak membutuhkan terapi atau tidak.


______________________________________________________
Website : www.angelswing.or.id Telp. 021-54350166, 0818-08642642.
Angel's Wing melayani
Terapi Okupasi, Sensory Integration SI, Behavior, Physiotherapy, Orthopedagog (Kesulitan belajar khusus), Layanan Psikologi Umum (Test IQ, Minat Bakat, dll), dan Terapi Wicara (speech delay, post operasi celah bibir dan langit-langit/cleft, cadel, gagap).


Tuesday, July 22, 2008

Apraxia: Apa, Siapa, dan Mengapa?


Apa itu Apraxia?
Apraxia atau dyspraxia adalah suatu kelainan bicara yang disebabkan kelainan motorik (otot gerak), yang menghambat kemampuan seseorang untuk menggerakkan lidah dan bibir secara benar untuk bicara. Apraxia juga bisa mempengaruhi proses mengunyah dan menelan. “Apraxic Speech” atau kata-kata apraxia mempunyai banyak kesalahan bunyi, dan bisa terdengar menarik panjang dan/atau tidak rata, melonjak-lonjak. Apraxia juga berpengaruh terhadap kosa kata atau susunan kata.

Siapa yang mengalami Apraxia?
Siapa pun bisa mengalami apraxia, laki-laki atau perempuan pada usia mana pun. Anak-anak yang terlahir dengan kelainan ini juga sering disebut mengalami dyspraxia, di mana masalah-masalah lain yang kemudian hari timbul dikenal dengan apraxia.

Mengapa orang mengalami Apraxia?
Penyebab pasti dyspraxia atau apraxia pada anak-anak masih belum diketahui, dan banyak dilakukan penyelidikan untuk itu. Belakangan ini, ada banyak kasus yang didokumentasikan mengenai apraxia pada anak-anak, terutama pada kalangan cacat saraf.

Penyebab paling umum dari Apraxia pada orang dewasa adalah stroke (Cerebral Vascular Accident). Suatu area pada otak yang disebut “Area Broca” mengendalikan beberapa pengaturan pada proses bicara. Area ini juga berhubungan dengan kelainan bicara motorik lainnya.

Apa yang bisa dilakukan terhadap Apraxia?
Terapi wicara bisa menolong orang-orang yang mengalami apraxia, pada usia berapa pun. Terapi ini unuk memperbaiki daerah pergerakan pada bibir dan lidah, memperbaiki peletakan bibir dan lidah untuk bicara, memperbaiki kekuatan bibir dan lidah, serta memperbaiki koordinasi yang dibutuhkan untuk bicara.

Ada banyak video dan program tersedia di pasaran, tapi ada beberapa teknik terapi yang populer diterapkan, di antaranya : penggunaan cermin, meniup gelembung udara, menghisap, latihan-latihan lidah dan bibir, terapi menelan, dan latihan penempatan lidah dan bibir untuk berbagai jenis bunyi.

Ketika seorang anak atau orang dewasa mengalami kelainan artikulasi (pengucapan bunyi), seorang terapis wicara harus selalu melakukan uji alat pada mulut (Oral Peripheral examination). Pengujian ini adalah untuk mengukur kekuatan, pergerakan, dan struktur dari seluruh sistem bicara. Tes meliputi pengeceken kerataan gigi, menganalisa langit-langit keras untuk melihat simetris atau tidak, mengecek berbagai pergerakan bibir dan lidah, menguji uvula (benda bulat kecil yang menggantung di belakang tenggorokan), dan mengecek koordinasi lidah dan bibir pada waktu digerakkan dengan cepat dan berubah-ubah.


______________________________________________________
Website : www.angelswing.or.id Telp. 021-54350166, 0818-08642642.
Angel's Wing melayani
Terapi Okupasi, Sensory Integration SI, Behavior, Physiotherapy, Orthopedagog (Kesulitan belajar khusus), Layanan Psikologi Umum (Test IQ, Minat Bakat, dll), dan Terapi Wicara (speech delay, post operasi celah bibir dan langit-langit/cleft, cadel, gagap).


Sunday, July 20, 2008

Artikulasi/pengucapan kata

Kapan saya tahu anak saya mungkin mengalami keterlambatan bicara?
Diterjemahkan dari artikel Katharine F.Bedsole, M.S., CCC-SLP

Mengembangkan kemampuan bicara dan bahasa adalah hal yang sulit. Adalah biasa bagi anak-anak ketika mereka membuat kesalahan dalam proses belajar bicara. Kebanyakan anak pada akhirnya menghilangkan kesalahan-kesalahan bicara tersebut dan mengembangkan pola bicara yang normal. Beberapa anak tetap melanjutkan membuat kesalahan bicara melampaui usia di mana anak lain sudah menguasai bunyi-bunyi tersebut.

Sudah saatnya untuk diperhatikan jika Anda melihat satu atau lebih situasi berikut :
1. Anggota keluarga lain atau teman-teman Anda menemui kesulitan memahami bicara anak
2. Anak merasa frustasi karena Anda tidak mengerti apa yang dikatakannya
3. Anak tidak menunjukkan tanda-tanda frustasi ketika mencoba berkomunikasi, tetapi Anda tidak mengerti apa yang dikatakannya

Pada saat ini sebaiknya Anda menemui ahli profesional (psikolog anak atau terapis wicara). Tanyakan langsung tentang perkembangan bicara anak kepada terapis wicara. Terapis wicara bisa melakukan tes standard untuk membandingkan kemampuan anak dibanding anak lain seusianya. Hasil dari tes ini, selain sebagai tambahan informasi, bisa menentukan apakah anak Anda membutuhkan terapi wicara.

Tabel di bawah ini bisa memberi panduan umum mengenai penguasaan bunyi. Panduan ini menunjukkan tahap-tahap yang berbeda pada perkembangan bicara anak.

90% anak-anak sudah menguasai bunyi-bunyi berikut... pada usia :
p, d, m, w, h, n ------ 2 tahun
t, b, k, g ------ 3 tahun
f, v, y ------ 4-5 tahun
s, z, j, l, r, sh, ch, th, campuran ------ 5–7 tahun

Referensi
Mawhinney, Linda and McTeague, Mary Scott. (2004) Early Language Development. Greenville: Super Duper Publications.


______________________________________________________
Website : www.angelswing.or.id Telp. 021-54350166, 0818-08642642.
Angel's Wing melayani
Terapi Okupasi, Sensory Integration SI, Behavior, Physiotherapy, Orthopedagog (Kesulitan belajar khusus), Layanan Psikologi Umum (Test IQ, Minat Bakat, dll), dan Terapi Wicara (speech delay, post operasi celah bibir dan langit-langit/cleft, cadel, gagap).



Saturday, July 5, 2008

Anak dengan dua bahasa (bilingual)

Di Indonesia, jumlah anak-anak yang berkomunikasi dengan dua bahasa sekarang meningkat banyak, terutama di Jakarta di mana sekolah-sekolah internasional lebih mengutamakan bahasa asing (bahasa Inggris atau Mandarin) untuk digunakan di lingkungan sekolah. Beberapa tips berikut bisa membantu dalam mengajar anak bilingual.

Yang perlu diketahui :
  • Anak-anak yang mempelajari dua atau lebih bahasa kemungkinan memerlukan waktu lebih lama untuk mulai bisa bicara dan mengembangkan kemampuan bahasa yang menyeluruh. Tapi hasil akhirnya adalah mereka mengerti kebudayaannya sendiri, meningkatkan rasa percaya diri, rasa komunikasi yang lebih besar, dan bisa jadi mempunyai kemampuan berpikir yang lebih kompleks (Rosenberg, 2002)
  • Lebih awal anak belajar kedua bahasa, lebih mudah baginya untuk mempelajari masing-masing bahasa dan mendapatkan aksen yang alami. Semakin besar usia anak, semakin sulit baginya untuk menguasai bahasa tersebut dengan lancar.
  • Dari pada tiba-tiba mengajarkan dan berusaha membuat anak berbicara bahasa lain, lebih baik pelan-pelan memperkenalkan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari dengan mencampurkannya dalam aktivitas harian.

Tips :

Ada banyak cara untuk membuat anak mengenal dua atau lebih bahasa. Pilihlah metode yang sesuai dengan gaya hidup anak dan lihat bagaimana dia merespon.
  • Lingkungan : Gunaka bahasa Indonesia di rumah dan bahasa Inggris/Mandarin di sekolah
  • Pembicara : Ibu bisa berbicara bahasa Indonesia sedangkan Ayah berbicara bahasa Inggris/Mandarin kepada anak
  • Hari: Gunakan bahasa Inggris pada hari senin, bahasa Indonesia pada hari Selasa, dan seterusnya.
  • Jam: Anak mendengar dan berbicara bahasa Indonesia pada pagi hari dan berbicara bahasa Inggris di malam hari.
  • Aktivitas bersama : Gunakan bahasa Inggris di rumah dan sekolah, sedangkan bahasa Indonesia untuk kegiatan sosial yang lain misalnya ke lingkungan/kelompok agama atau saat mengunjungi saudara lain.

Hal lain yang perlu diingat :
  • Konsisten : gunakan satu bahasa pada satu waktu daripada menggunakan dua atau lebih bahasa pada satu kalimat/percakapan yang sama. Pada usia anak-anak mungkin tidak masalah untuk mencampur-adukkan bahasa selama proses belajar. Tetapi orang dewasa harus memberi contoh tiap bahasa secara terpisah untuk membantu anak membedakan antara masing-masing bahasa
  • Beri banyak kesempatan pada anak untuk menggunakan bahasa tersebut. Semakin sering digunakan, semakin lancar dia menggunakan dan mengerti bahasa tersebut. Misalnya, jika anak lebih banyak menggunakan bahasa Inggris dibanding bahasa Mandarin, bisa dipastikan anak akan lebih lancar berbicara bahasa Inggris. Jadi buatlah keseimbangan antar kedua bahasa.
  • Pelan/lambat. Cobalah untuk tidak berbicara terlalu cepat. Ini tidak hanya berlaku untuk orang tua. Anak akan lebih mudah mendapat kosa kata dari apa yang mereka dengar jika Anda berbicara lebih lambat.
  • Buatlah sesederhana mungkin. Gunakan bahasa yang anak dapat mengerti. Jika anak menggunakan 1-2 suku kata pada saat yang bersamaan (misalnya “kue!”), cobalah memberi contoh dengan 2-3 kalimat (misalnya “Mau kue?” atau “Ambil kuenya”). Selain itu, contoh kalimat akan berguna untuk aktivitas sehari-harinya.
  • Waktu bercerita. Bacakan buku dengan masing-masing bahasa untuk membantu anak mengembangkan kemampuan membaca sambil menambah kosa kata, membangun kalimat, mengerti pengucapan kata, dan belajar tentang kebudayaan yang berhubungan dengan cerita.

Evaluasi dua bahasa/bilingual :

Berikut ada beberapa panduan untuk terapis wicara, tentunya disesuaikan dengan masing-masing anak. Terapis wicara bisa menyesuaikan program terapi yang spesifik untuk memenuhi kebutuhan anak setelah melalui proses evaluasi/screening awal.
  • Keterlambatan bicara hanya pada satu bahasa. Pada kasus ini, anak lebih banyak berada pada lingkungan bahasa tertentu dibanding bahasa satunya, sehingga lebih lancar. Anak seperti ini tidak membutuhkan pelayanan terapi wicara khusus, tetapi membutuhkan lingkungan di mana anak bisa mendengar dan mempraktekkan bahasa kedua lebih banyak/sering.
  • Sedikit keterlambatan bicara pada kedua bahasa. Jika keterlambatan ini berpusat pada kosa kata, anak juga mungkin tidak memerlukan terapi wicara khusus. Dengan kata lain, terapis bisa mengasumsikan bahwa keterlambatan ini adalah yang biasa terjadi pada orang yang baru mempelajari bahasa asing.
  • Keterlambatan yang sangat jelas pada kedua bahasa. Kasus seperti ini membutuhkan intervensi. Anak kemungkinan mengalami Disfungsi bahasa (language disorder) jika dia mengalami kesulitan mempelajari masing-masing bahasa (bukan hanya bahasa kedua)

Masih penasaran?

Jika orang tua merasa kuatir akan perkembangan bicara dan bahasa anak, jangan ragu untuk menghubungi seorang Terapis Wicara. Layanan terapi wicara bisa ditemukan di klinik-klinik terapi dan tumbuh kembang. Seorang terapis wicara bisa menentukan apakah benar/tidak terjadi keterlambatan bahasa. Jika mau, walaupun tidak terlalu perlu, carilah terapis wicara bilingual (dua bahasa). Selama terapis wicara monolingual (satu bahasa) bekerja bersama seorang penerjemah (jika anak berbicara dalam bahasa yang tidak dikuasai terapis), terapis tetap bisa menangkap gambaran yang akurat tentang kemampuan anak tersebut dalam kedua bahasa. Penerjemah sendiri harus familiar dengan bahasa/dialek yang biasa dipakai dalam

keluarga, kalau tidak hasil test mungkin bisa menyesatkan.

Keluarga harus membuat keputusan yang berdasarkan informasi yang benar tentang apakah perlu mengajarkan anak-anak mereka dalam dua bahasa. Mengerti kelebihan dan manfaat mempelajari banyak bahasa mungkin bisa membantu membentuk masa depan anak-anak kita.

Referensi :
Roseberry-McKibbin, C., (1994). Assessment and Intervention for Children With Limited English Proficiency and Language Disorders: American Journal of Speech-Language Pathology, v. 8, p. 77-88.

De Houwer, A., (May 2002). Two or More Languages in Early Childhood: Some General Points and Practical Recommendations
http://www.cal.org/ericcll/digest/earlychild.html

Rosenberg, M., (May 2002). Raising Bilingual Children,
http://www.aitech.ac.jp/~iteslj/Articles/Rosenberg-Bilingual.html



______________________________________________________
Website : www.angelswing.or.id Telp. 021-54350166, 0818-08642642.
Angel's Wing melayani
Terapi Okupasi, Sensory Integration SI, Behavior, Physiotherapy, Orthopedagog (Kesulitan belajar khusus), Layanan Psikologi Umum (Test IQ, Minat Bakat, dll), dan Terapi Wicara (speech delay, post operasi celah bibir dan langit-langit/cleft, cadel, gagap).


Wednesday, July 2, 2008

Tips mengajar anak-anak/remaja

Memanfaatkan cara otak belajar untuk dipakai di dalam kelas
Diterjemahkan dari artikel Audrey Prince, M. Ed.

Mengetahui bagaimana otak bekerja memberi kesempatan kepada pendidik untuk membuat lingkungan belajar yang bisa memberi tingkat keberhasilan belajar yang tinggi bagi murid. Dengan memanfaatkan prinsip pembelajaran berdasarkan cara kerja otak berikut ini, bisa meningkatkan hasil murid di kelas.
  • Murid-murid punya gaya belajar yang berbeda
  • 50% adalah pelajar visual (penglihatan), mereka lebih menyukai dan mengerti gambar-gambar, grafik, dan tulisan di buku dibandingkan dengan ceramah.
  • 30% adalah pelajar kinestetik (perabaan, gerakan), mereka lebih membutuhkan aktivitas yang berdasarkan perabaan dan pergerakan.
  • 20% adalah pelajar auditori (suara/pendengaran), mereka belajar dengan baik ketika mereka berbicara tentang apa yang mereka pelajari
  • Otak bekerja lebih baik saat berada pada keadaan emosi yang positif. Murid harus merasa aman secara fisik dan emosi sebelum otaknya siap untuk belajar. Guru bisa membuat situasi lingkungan belajar yang positif dengan memberi dorongan dan pujian pada usaha –usaha yang dilakukan murid.
  • Otak belajar informasi baru melalui modul-modul kecil. Penelitian tentang otak menyatakan bahwa anak-anak usia antara 5-13 tahun belajar paling baik saat mereka diberi informasi 2-4 modul. Anak-anak usia 14 ke atas bisa belajar sampai dengan 7 modul pada saat yang sama. Guru harus merencanakan batasan ini dan mengajarkan materi dalam bentuk modul-modul kecil.
  • Otak juga bekerja menurut jadwal waktu tertentu. Anak-anak usia 5-13 tahun belajar paling baik dengan penambahan waktu 5-10 menit. Anak usia 14 tahun ke atas belajar dengan peningkatan waktu sampai dengan 10-20 menit. Kadang-kadang, guru bisa menambahkan batasan waktu ini melalui bantuan yang positif.
  • Anak-anak belajar dengan baik jika materi baru diajari lebih dulu dan materi sebelumnya diulang saat akhir pelajaran
  • Sangat baik bagi guru untuk mengajar pada unit-unit yang pendek (1-2 bagian pada satu waktu) dan kemudian memberi waktu aktivitas bagi murid. Murid memerlukan waktu untuk mempraktekkan keahlian yang mereka pelajari.
  • Murid memerlukan sedikit waktu untuk mengistirahatkan otaknya terhadap tugas tertentu. Memberi waktu bebas antara satu pelajaran ke pelajaran lain bisa meningkatkan fokus murid. Sebagai contoh, memberi murid waktu untuk berdiri dan meregangkan otot, mengobrol sekitar 2 menit, dan lain-lain. Otak akan lebih siap untuk tugas dan menyimpan informasi.
  • Membiarkan murid untuk minum air putih selama waktu belajar. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan cairan menyebabkan kadar garam yang lebih tinggi di dalam darah yang bisa meningkatkan tekanan dalam darah dan ketegangan. Kekurangan cairan juga menyebabkan berkurangnya perhatian. Idealnya murid harus minum 6-8 gelas air sehari supaya cukup cairan tubuh.
  • Ambil kesempatan saat energi murid sedang tinggi. Ada saat-saat level energi tinggi dan rendah selama waktu sekolah. Misalnya, kebanyakan murid energinya rendah saat pagi hari (terutama pada remaja) dan lebih tinggi setelah makan siang. Tingginya level energi berhubungan dengan naiknya level perhatian. Guru harus mengambil kesempatan saat level energi sedang tinggi untuk mengajar materi yang lebih penting di saat tersebut.
  • Menyediakan ruang pribadi yang cukup untuk murid. Lebih banyak ruang pribadi mengurangi ketegangan pelajar.
  • Sediakan waktu saat akhir pelajaran untuk berpikir dan berdiskusi tentang topik yang dipelajari. Mengerti topik tidak harus langsung saat diajarkan, tapi bisa terjadi nanti. Memanfaatkan waktu dan pengulangan sangat penting pada lingkungan belajar.

______________________________________________________
Website : www.angelswing.or.id Telp. 021-54350166, 0818-08642642.
Angel's Wing melayani
Terapi Okupasi, Sensory Integration SI, Behavior, Physiotherapy, Orthopedagog (Kesulitan belajar khusus), Layanan Psikologi Umum (Test IQ, Minat Bakat, dll), dan Terapi Wicara (speech delay, post operasi celah bibir dan langit-langit/cleft, cadel, gagap).